Pages

Ads 468x60px

Kamis, 10 Juli 2014

Semar Mesem

Denting maret sebelas menyapaku
Aku tahu, aku belajar mematik karenanya
ludah kalian mulai memercik hina
pada cangkul yang menjelma bintang biru
pada semar yang berkhayal menjadi ratu

Tapi lihatlah…
Aku bergerak pada masa ini
Aku merayap pada orasi basi
Mencongkel peci baru sisa lumbung kosong

Tapi lihatlah….
Kalian menyedihkan layaknya curut berit
Mengerat pada sisa-sisa kuasa sang Proklamator
Menjilat pada aspal yang masih tanah
Lihatlah….

Dan aku titahkan satriya piningit pada senyumku
Dan selarasku berbicara membungkam senyummu
Sedang aku tersenyum melihat merah putih berkibar di tiang bambu
Sedang kalian berpesta swasembada
Menebar biji pada jalan-jalan berdarah
Bukankah darah kalian sedikit pengorbanan saja?

Kini, keranda suteraku telah dibentangkan
Kudengar nyanyian kalian akan reformasi
Berkipas-kipas pada demokrasi mati
Ane cukup mesem mendengar cacian lewat balik kuburan

                                                

0 komentar:

Posting Komentar